Puisi Hari Guru Nasional Terbaik - Hari Guru Nasional 25 Novemver 2015 diperingati bersama hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Guru dan pendidikan adalah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Karena seorang guru seseorang bisa menjadi sosok yang diidamkan dan dicita-citakan. Memperingati Hari Guru 25 Novemver 2014, berikut disajikan puisi-puisi spesial untuk guru.
Guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah seorang pahlawan pendidikan. Menjadi guru adalah sebuah panggilan jiwa. Mereka legowo ditempatkan di daerah pelosok. Tanpa keluhan dan bekerja sesuai hati nurani.
Rasa untaian terima kasih tak cukup terucap secara lisan. Bagi seorang murid, lewat untaian kata seperti puisi rasa syukur itu terucap ikhlas pada sang pendidik. Berikut kumpulan puisi guru yang spesial disajikan di Hari Guru 25 November 2014.
Terimah Kasih Guru “Kaulah pembimbingku Kaulah pengajarku Kaulah pendidikku Guru Itulah julukanmu Yang tak pernah bosan dalam Mengajar dan membimbingku Guru Tanpa dirimu aku akan hancur Tanpa dirimu aku akan sengsara Tanpa dirimu aku akan sesat Guru Terima kasih Atas segala jasa-jasamu”.
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa “Pahlawan tanpa tanda jasa Ialah Guru Yang mendidik ku Yang membekali ku ilmu Dengan tulus dan sabar Senyummu memberikan semangat untuk kami Menyongsong masa depan yang lebih baik Setitik peluhmu Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar Untuk murid-muridnya Terima kasih Guru Perjuanganmu sangat berarti bagiku.
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini Akan selalu ku panjatkan doa untukmu Terimakasih Guruku”. Majulah Terus Siswa Indonesia “Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini Hanya kepadamu harapan ku sandangkan Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu Bangkitlah melawan arus yang terus mendera Kuasailah dirimu dengan sikap optimis.
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan Masa depan ada di tanganmu Harapan terpendam ada di pundakmu Nasib bangsa engkau yang menentukan”.
Di Antara Dua “Di antara dua, aku harus memilih Entah satu baik atau buruk Aku tak bisa berdiri di antara keduanya Dan aku menentukannya Di antara dua, aku harus masuk Entah satu mudah atau sulit Aku tak bisa bergelut di antara keduanya Dan aku meratapinya Di antara dua,aku harus berjuang Entah satu manis atau pahit Aku tak berhenti meraih satunya Dan aku tak ingin kalah”.
Pahlawan Pendidikan “Jika dunia kami yang dulu kosong Tak pernah kau isi Mungkin hanya ada warna hampa, gelap Tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana Tapi kini dunia kami penuh warna Dengan goresan garis-garis, juga kata Yang dulu hanya jadi mimpi.
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi Itu karena kau yang mengajarkan Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus dilukis Juga tentang kata yang harus dibaca Terimakasih guruku dari hatiku Untuk semua pejuang pendidikan Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin Hanya ucapan terakhir dari mulutku Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selalu jiwamu Wahai pejuang pendidikan Indonesia”.
Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Terimah kasih guru
Kaulah pembimbingku……
Kaulah pengajarku……
Kaulah pendidikku……
Guru……
Itulah julukanmu……
Yang tak pernah bosan dalam……
Mengajar dan membimbingku
Guru……
Tanpa dirimu aku akan hancur……
Tanpa dirimu aku akan sengsara……
Tanpa dirimu aku akan sesat……
Guru……
Terima kasih……
Atas segala jasa-jasamu……
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku
Guru – oleh Kodikah Muthi’ah
Aku pintar karenanya
Dia mengajarkanku
Hingga aku meninggalkannya untuk meneruskan cita-cita
Dialah pengajarku
pahlawanku
Dialah guruku
Wahai guruku
Bagaimana bisa aku balas apa yang telah kau lakukan
Aku hanyalah seorang anak kecil
Anak yang ingin menggapai cita-cita
Membahagiakan orang tua yang telah merawatku
Hingga sekarang ini
Ya Tuhan
Mungkinkah aku harus menjadi anak yang baik,sholih,dan pintar
Untuk membahagiakannya?
Kau selalu menjawab pertanyaanku
Walau terkadang kau tak bisa menjawab pertanyaanku
Kau selalu ada di dalam hatiku
Doakan aku dapat menggaaai cita-cita yang aku impikan
Guru
Kau pahlawanku sepanjang masa
Kau selalu terbayang di benakku
Sampai jumpa pahlawanku
Aku berjanji menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang
Ketika ku dewasa
Aku berjanji menjadi orang yang berguna
Berguna untuk agama
Berguna untuk negara
Dan berguna untuk ayah dan ibuku
Sampai jumpa guruku
Terimakasih wahai guruku atas apa yang telah kau lakukan untukku
I LOVE YOU MY TEACHER
Guru
Guruku…
Terimakasih
Kau telah mendidik kami
Saat kami tak bisa
Dengan penuh rasa sabar
Kau mengajariku
Jika guru sedang marah
Bukan tanda tak sayang
Bukan tanda tak peduli
Jasa engkau amatlah besar
Mendidik para tunas bangsa
Rasa terimakasihku amat besar padamu
Puisi Hari Guru 25 November :
Peluhmu Saat Engkau Lngkahkan Kakimu
Tak pernah Kau Hiraukan
Demi untuk menemui kami
Menemui kami yang membutuhkanmu
Membutuhkan ilmu dan Tauladanmu
Oh guruku Kau begitu Muliya
Tak Kan pernah kulupa
Kasih sayang mu sungguh tak terkira
Jalan yang kulalui
Kadang penuh derita namun tak pernah Kau perdulikanya
marahmu Kadang membuat Kami takut
Ancamanmu Kadang membuat Kami Ciut
Namun kami tau itu kasihmu
Itu hanyalah Bentuk kekawatiranmu Pada kami
Yang kadang tak bisa memahami diri sendiri
di Hari ini 25 November ini
Kami bersyukur Bisa bertemu denganmu
Melihat Wajahmu
melihat senyummu
Dihari ini 25 November Kami Ucapkan
SELAMAT HARI GURU
untuk Pendidikku Yang penuh kasih
Kami sayang Padamu
Biarkanlah perasaan ini selalu bersama kami
I Love U Guruku.